LINGKUNGAN HIDUP
Semakin memburuknya kondisi Bumi kita ini, sangatlah memperhatikan, maka dengan itu saya ingin memposting tentang lingkungan, agar kita sama – sama belajar mencintai alam ini. A. Pengertian Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup dapat didefinisikan sebagai:
1. Daerah di mana sesuatu mahluk hidup berada.
2. Keadaan/kondisi yang melingkupi suatu mahluk hidup.
3. Keseluruhan keadaan yang meliputi suatu mahluk hidup atau sekumpulan mahluk hidup, terutama:
Kombinasi dari berbagai kondisi fisik di luar mahluk hidup yang mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan kemampuan mahluk hidup untuk bertahan hidup.
Gabungan dari kondisi sosial and budaya yang berpengaruh pada keadaan suatu individu mahluk hidup atau suatu perkumpulan/komunitas mahluk hidup.
Istilah lingkungan dan lingkungan hidup atau lingkungan hidup manusia seringkali digunakan silih berganti dalam pengertian yang sama.
Lingkungan hidup dibedakan menjadi dua macam,yaitu lingkungan hidup alamiah dan lingkungan hidup binaan .
1. Lingkungan hidup alamiah
Lingkungan hidup alami merupakan lingkungan bentukan alam yang terdiri atas berbagai sumber alam dan ekosistem dengan komponen-komponennya baik fisik, biologis maupun berbagai proses alamiah yang menentukan kemampuan dan fungsi ekosistem dalam mendukung prikehidupan.
Salah satu contoh lingkungan hidup alamiah adalah hutan primer.Di dalam lingkungan alamiah itu terjadi interaksi antar komponen lingkungan, pertukaran energi dengan materi, serta pergantian (sukses) komunitas tumbuhan dan hewan sebagai respon terhadap perubahan lingkungan yang ditimbulkan oleh peristiwa alam.peristiwa-peristiwa alam tersebut antara lain gempa bumi,kebakaran hutan, banjir, dan perubahan iklim.
2. Lingkungan Hidup Binaan
Lingkungan hidup banana adalah lingkungan hidup alamiah yamng sudah didominasi oleh kehadiran manusia.
Lingkungan hidup buatan bersifat labil karena tingkat heterogenitas organisme hidup didalamnya rendah. Oleh karena itu, untuk mempertahankan bentuk lingkungan hidup tersebut perlu diberi bantuan energi dari luar oleh manusia. Contoh lingkungan hidup binaan adalah sawah dan tempat wisata alam pantai.
B. Kualitas Lingkungan Hidup
Pengertian tentang mutu lingkungan sangatlah penting, karena merupakan dasar dan pedoman untuk mencapai tujuan pengelolaan lingkungan. Perbincangan tentang lingkungan pada dasarnya adalah perbincangan tentang mutu lingkungan. Namun dalam perbincangan itu apa yang dimaksud dengan mutu lingkungan tidak jelas. Mutu lingkungan hanyalah dikaitkan dengan masalah lingkungan misalnya pencemaran, erosi, dan banjir. Apa yang dimaksud dengan kualitas lingkungan. Secara sederhana kualitas lingkungan hidup diartikan sebagai keadaan lingkungan yang dapat memberikan daya dukung yang optimal bagi kelangsungan hidup manusia di suatu wilayah. Kualitas lingkungan itu dicirikan antara lain dari suasana yang membuat orang betah/kerasan tinggal ditempatnya sendiri. Berbagai keperluan hidup terpenuhi dari kebutuhan dasar/fisik seperti makan minum, perumahan sampai kebutuhan rohani/spiritual seperti pendidikan, rasa aman, ibadah dan sebagainya.
Kualitas lingkungan hidup dibedakan berdasarkan biofisik, sosial ekonomi, dan budaya yaitu :
a. Lingkungan biofisik adalah lingkungan yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik yang berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Komponen biotik merupakan makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan manusia, sedangkan komponen abiotik terdiri dari benda-benda mati seperti tanah, air, udara, cahaya matahari. Kualitas lingkungan biofisik dikatakan baik jika interaksi antar komponen berlangsung seimbang.
b. Lingkungan sosial ekonomi, adalah lingkungan manusia dalam hubungan dengan sesamanya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Standar kualitas lingkungan sosial ekonomi dikatakan baik jika kehidupan manusia cukup sandang, pangan, papan, pendidikan dan kebutuhan lainnya.
c. Lingkungan budaya adalah segala kondisi, baik berupa materi (benda) maupun nonmateri yang dihasilkan oleh manusia melalui aktifitas dan kreatifitasnya. Lingkungan budaya dapat berupa bangunan, peralatan, pakaian, senjata. Dan juga termasuk non materi seperti tata nilai, norma, adat istiadat, kesenian, sistem politik dan sebagainya. Standar kualitas lingkungan diartikan baik jika di lingkungan tersebut dapat memberikan rasa aman, sejahtera bagi semua anggota masyarakatnya dalam menjalankan dan mengembangkan sistem budayanya.
C. Keterbatasan Ekologis Dalam Pembangunan
Planet bumi yang menjadi tempat tinggal makhluk hidup untuk tumbuh dan berkembang biak memiliki keterbatasan-keterbatasan dalam mencukupi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Dalam perkembanganya pada organisme mengalami seleksi alam, misalnya telur ikan yang beribu-ribu itu dari induknya, yang dapat hidup terus hingga dewasa hanya beberapa ekor saja. Semua hewan dan tumbuhan cenderung untuk tumbuh bereproduksi dan mati, sampai dikurangi oleh pengaruh lingkungan, faktor yang mula-mula menghentikan pertumbuhan dan penyebaran dari organisme disebut faktor pembatas. Hal ini terjadi pada makhluk hidup, sedangkan pada lingkungan hidup secara luas mempunyai keterbatasan. Lahan pertanian yang tadinya subur karena diolah terus menerus, maka kesuburannya menjadi berkurang. Apabila pada lahan tersebut penduduknya bertambah, maka “beban”nya menjadi bertambah pula karena dipacu untuk memproduksi melebihi kapasitasnya dengan cara diberi pupuk dan sebagainya. Sebagai akibat dari hal tersebut maka lahan itu mengalami penurunan kemampuan produksi ataupun yang disebut dengan deteriorasi lingkungan. Kondisi lingkungan yang dalam keadaan produktifitasnya optimal dan seimbang secara ekologi dikatakan dalam kodisi homeostatis. Deteriorasi lingkungan salah satunya ditandai oleh pemulihan produktifitas yang berjalan lambat.
D. Interaksi Unsur-unsur Lingkungan
Lingkungan hidup pada dasarnya terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut:
1. Komponen fisik (abiotik) seperti air, tanah, batuan, iklim dan sebagainya.
2. Komponen biotik seperti tumbuhan, hewan, dan jasaf renik (mikroorganisme).
Kedua komponen atau unsur di atas tidak berdiri sendiri-sendiri, tetapi memiliki keterkaitan antara satu unsur dengan unsur lainnya. Perubahan pada salah satu unsur akan memberikan pengaruh pada unsur yang lain. Jadi lingkungan hidup itu merupakan suatu sistem yang didalamnya terdiri dari berbagai subsistem. Subsistem itulah yang dinamakan dengan unsur atau komponen lingkungan hidup.
Hubungan antara manusia dengan lingkungannya berlangsung karena manusia membutuhkan bantuan lingkungan untuk hidupnya seperti air untuk minum, makanan, pakaian, rumah, bahkan oksigen untuk bernapas yang kesemua bahan-bahannya di dapat dari alam. Ketika jumlah manusia masih sedikit, hubungan antara manusia dengan lingkungannya berlangsung seimbang bahkan ada kesan bahwa persediaan sumber daya lama tidak akan pernah habis. Namun ketika jumlah manusia makin banyak, sementara jumlah sumber daya alam relatif tetap, maka kelangsungan hidup manusia mulai terancam, akhirnya muncullah berbagai anjuran dan himbauan untuk menghemat dan mengkonservasi sumber daya alam. Pada tahapan ini lalu muncul komponen lain yang ikut mempengaruhi kehidupan ekologi yaitu komponen budaya manusia.
Sebagai contoh pada jaringan interaksi unsur-unsur lingkungan misalnya hutan sebagai salah satu faktor ekologi dalam sistem pendukung kehidupan. Hutan melakukan proses fotosintesis yang menghasilkan oksigen yang kita perlukan untuk pernapasan kita. Apabila proses fotosintesis terhenti atau menurun dengan drastis karena hutan atau tumbuhan pada umumnya habis atau sangat berkurang, kandungan oksigen di udara akan menurun dan kehidupan kita akan terganggu. Hutan juga mempunyai fungsi hidro-orologi, yaitu melindungi tata air dan tanah dari erosi. Kerusakan hutan akan mengakibatkan rusaknya tata air dan terjadinya erosi tanah, yang berarti menurunkan produksi dan menambah biaya produksi serta mengurangi pendapatan para petani. Rusaknya hutan juga mengakibatkan pendangkalan sungai, waduk, dan saluran irigasi, menurunkan produksi ikan, dan memperbesar bahaya banjir.
E. Konservasi Lingkungan
Konservasi dalam arti sederhana adalah pengawetan, perlindungan, atau penyelamatan sumber daya alam. Berdasarkan UU No. 5 Tahun 1990. Konservasi adalah pengelolaan sumber daya lingkungan yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya.
Wilayah-wilayah yang perlu dilakukan konservasi antara lain sebagai berikut :
1. Pantai
Wilayah pantai dan hutan bakau penting untuk kelestariannya guna kelangsungan ekosistem yang ada.
2. Vegetasi Rawa dan Hutan Rawa Air Tawar
Melalui pengeringan, kedua kawasan vegetasi itu mudah sekali dijadikan sawah sehingga sehingga dengan sendirinya kawasan vegetasi itu dapat cepat berkurang, terutama dengan pertambahan penduduk yang juga sangat cepat.
3. Lahan Gambut
Lahan gambut merupakan ekosistem yang unik di daerah tropika dan berkembang dengan baik di Kalimantan dan Sumatra.
4. Hutan Kerangas
Hutan kerangas merupakan tipe hutan yang khas dan terdapat pada jenis tanah pasir-podsol terutama di kalumantan.
5. Hutan Dataran Rendah
Hutan dataran rendah merupakan hutan yang paling kaya dan yang paling terancam di antara tipe-tipe hutan yang ada karena pengusaha dan perladangan liar.
6. Hutan Musim
Vegetasi di daerah iklim muslim mudah sekali terbakar pada musim kemarau dan tanahnya biasanya sangat subur.
7. Hutan Pegunungan
Sangat menguntungkan bahwa vegetasi dan hutan pegunungan terdapat di daerah yang terjal dan sukar di capai.
F. Pelestarian Lingkungan Hidup
Usaha Pelestarian Kekayaan Alam dan Lingkungan karena tekanan penduduk yang besar terhadap lingkungan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, pada saat ini banyak terjadi berbagai kerusakan lingkungan yang harus segera ditangani agar tidak bertambah parah.
1. Pelestarian Hutan
Hutan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menjaga kelestarian ekosistem dan manusia.Akibat yang ditimbulkan oleh kerusakan hutan antara lain danjir,tanah longsor,kekeringan,dan berkurangnya persediaan air tanah. Fungsi hutan secara ekologi :
a. Hutan merupakan paru-paru dunia.
b. Hutan dapat menahan erosi.
c. Hutan merupakan habitat bagi kelestarian flora dan fauna yang ada didalamnya.
2. Pelestarian Sumber Daya Air
Air merupakan sumber daya yang sangat penting bagi kehidupan karena mempunyai berbagai macam fungsi,antara lain untuk mandi,mencuci,dan minum.Cara melestarikan sumber daya air yaitu dengan tidak melakukan penyedotan air tanah secara berlebihan dan tidak membuang limbah ke badan-badan air.
3. Pelestarian Sumber Daya Tanah
Tanah merupakan sumber daya alam yang terpenting karena kehidupan di permukaan bumi bertumpu pada tanah.Upaya pengolahan tanah yang baik dan benar agar kesuburan serta produkvitas tanah dan air dapat terjamin.
4. Pelestarian Udara
Tanpa udara semua makhluk hidup tidak akan bertahan karena udara merupakan salah satu kebutuhan dasar dalam kehidupan.
Untuk mengurangi terjadinya pencemaran udara beberapa upaya yang dapat dilakukun antara lain sebagai berikut:
a. Memperkecil penghamburan dan penggunaan energi di pabrik dan mobil.
b. Menggunakan energi selain minyak bumi.
c. Mengurangi penggunaan mobil pribadi dan mengutamakan angkutan masal.
d. Menggunakan kendaraan yang irit bahan bakar.
Lingkungan hidup dapat didefinisikan sebagai:
1. Daerah di mana sesuatu mahluk hidup berada.
2. Keadaan/kondisi yang melingkupi suatu mahluk hidup.
3. Keseluruhan keadaan yang meliputi suatu mahluk hidup atau sekumpulan mahluk hidup, terutama:
Kombinasi dari berbagai kondisi fisik di luar mahluk hidup yang mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan kemampuan mahluk hidup untuk bertahan hidup.
Gabungan dari kondisi sosial and budaya yang berpengaruh pada keadaan suatu individu mahluk hidup atau suatu perkumpulan/komunitas mahluk hidup.
Istilah lingkungan dan lingkungan hidup atau lingkungan hidup manusia seringkali digunakan silih berganti dalam pengertian yang sama.
Lingkungan hidup dibedakan menjadi dua macam,yaitu lingkungan hidup alamiah dan lingkungan hidup binaan .
1. Lingkungan hidup alamiah
Lingkungan hidup alami merupakan lingkungan bentukan alam yang terdiri atas berbagai sumber alam dan ekosistem dengan komponen-komponennya baik fisik, biologis maupun berbagai proses alamiah yang menentukan kemampuan dan fungsi ekosistem dalam mendukung prikehidupan.
Salah satu contoh lingkungan hidup alamiah adalah hutan primer.Di dalam lingkungan alamiah itu terjadi interaksi antar komponen lingkungan, pertukaran energi dengan materi, serta pergantian (sukses) komunitas tumbuhan dan hewan sebagai respon terhadap perubahan lingkungan yang ditimbulkan oleh peristiwa alam.peristiwa-peristiwa alam tersebut antara lain gempa bumi,kebakaran hutan, banjir, dan perubahan iklim.
2. Lingkungan Hidup Binaan
Lingkungan hidup banana adalah lingkungan hidup alamiah yamng sudah didominasi oleh kehadiran manusia.
Lingkungan hidup buatan bersifat labil karena tingkat heterogenitas organisme hidup didalamnya rendah. Oleh karena itu, untuk mempertahankan bentuk lingkungan hidup tersebut perlu diberi bantuan energi dari luar oleh manusia. Contoh lingkungan hidup binaan adalah sawah dan tempat wisata alam pantai.
B. Kualitas Lingkungan Hidup
Pengertian tentang mutu lingkungan sangatlah penting, karena merupakan dasar dan pedoman untuk mencapai tujuan pengelolaan lingkungan. Perbincangan tentang lingkungan pada dasarnya adalah perbincangan tentang mutu lingkungan. Namun dalam perbincangan itu apa yang dimaksud dengan mutu lingkungan tidak jelas. Mutu lingkungan hanyalah dikaitkan dengan masalah lingkungan misalnya pencemaran, erosi, dan banjir. Apa yang dimaksud dengan kualitas lingkungan. Secara sederhana kualitas lingkungan hidup diartikan sebagai keadaan lingkungan yang dapat memberikan daya dukung yang optimal bagi kelangsungan hidup manusia di suatu wilayah. Kualitas lingkungan itu dicirikan antara lain dari suasana yang membuat orang betah/kerasan tinggal ditempatnya sendiri. Berbagai keperluan hidup terpenuhi dari kebutuhan dasar/fisik seperti makan minum, perumahan sampai kebutuhan rohani/spiritual seperti pendidikan, rasa aman, ibadah dan sebagainya.
Kualitas lingkungan hidup dibedakan berdasarkan biofisik, sosial ekonomi, dan budaya yaitu :
a. Lingkungan biofisik adalah lingkungan yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik yang berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Komponen biotik merupakan makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan manusia, sedangkan komponen abiotik terdiri dari benda-benda mati seperti tanah, air, udara, cahaya matahari. Kualitas lingkungan biofisik dikatakan baik jika interaksi antar komponen berlangsung seimbang.
b. Lingkungan sosial ekonomi, adalah lingkungan manusia dalam hubungan dengan sesamanya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Standar kualitas lingkungan sosial ekonomi dikatakan baik jika kehidupan manusia cukup sandang, pangan, papan, pendidikan dan kebutuhan lainnya.
c. Lingkungan budaya adalah segala kondisi, baik berupa materi (benda) maupun nonmateri yang dihasilkan oleh manusia melalui aktifitas dan kreatifitasnya. Lingkungan budaya dapat berupa bangunan, peralatan, pakaian, senjata. Dan juga termasuk non materi seperti tata nilai, norma, adat istiadat, kesenian, sistem politik dan sebagainya. Standar kualitas lingkungan diartikan baik jika di lingkungan tersebut dapat memberikan rasa aman, sejahtera bagi semua anggota masyarakatnya dalam menjalankan dan mengembangkan sistem budayanya.
C. Keterbatasan Ekologis Dalam Pembangunan
Planet bumi yang menjadi tempat tinggal makhluk hidup untuk tumbuh dan berkembang biak memiliki keterbatasan-keterbatasan dalam mencukupi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Dalam perkembanganya pada organisme mengalami seleksi alam, misalnya telur ikan yang beribu-ribu itu dari induknya, yang dapat hidup terus hingga dewasa hanya beberapa ekor saja. Semua hewan dan tumbuhan cenderung untuk tumbuh bereproduksi dan mati, sampai dikurangi oleh pengaruh lingkungan, faktor yang mula-mula menghentikan pertumbuhan dan penyebaran dari organisme disebut faktor pembatas. Hal ini terjadi pada makhluk hidup, sedangkan pada lingkungan hidup secara luas mempunyai keterbatasan. Lahan pertanian yang tadinya subur karena diolah terus menerus, maka kesuburannya menjadi berkurang. Apabila pada lahan tersebut penduduknya bertambah, maka “beban”nya menjadi bertambah pula karena dipacu untuk memproduksi melebihi kapasitasnya dengan cara diberi pupuk dan sebagainya. Sebagai akibat dari hal tersebut maka lahan itu mengalami penurunan kemampuan produksi ataupun yang disebut dengan deteriorasi lingkungan. Kondisi lingkungan yang dalam keadaan produktifitasnya optimal dan seimbang secara ekologi dikatakan dalam kodisi homeostatis. Deteriorasi lingkungan salah satunya ditandai oleh pemulihan produktifitas yang berjalan lambat.
D. Interaksi Unsur-unsur Lingkungan
Lingkungan hidup pada dasarnya terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut:
1. Komponen fisik (abiotik) seperti air, tanah, batuan, iklim dan sebagainya.
2. Komponen biotik seperti tumbuhan, hewan, dan jasaf renik (mikroorganisme).
Kedua komponen atau unsur di atas tidak berdiri sendiri-sendiri, tetapi memiliki keterkaitan antara satu unsur dengan unsur lainnya. Perubahan pada salah satu unsur akan memberikan pengaruh pada unsur yang lain. Jadi lingkungan hidup itu merupakan suatu sistem yang didalamnya terdiri dari berbagai subsistem. Subsistem itulah yang dinamakan dengan unsur atau komponen lingkungan hidup.
Hubungan antara manusia dengan lingkungannya berlangsung karena manusia membutuhkan bantuan lingkungan untuk hidupnya seperti air untuk minum, makanan, pakaian, rumah, bahkan oksigen untuk bernapas yang kesemua bahan-bahannya di dapat dari alam. Ketika jumlah manusia masih sedikit, hubungan antara manusia dengan lingkungannya berlangsung seimbang bahkan ada kesan bahwa persediaan sumber daya lama tidak akan pernah habis. Namun ketika jumlah manusia makin banyak, sementara jumlah sumber daya alam relatif tetap, maka kelangsungan hidup manusia mulai terancam, akhirnya muncullah berbagai anjuran dan himbauan untuk menghemat dan mengkonservasi sumber daya alam. Pada tahapan ini lalu muncul komponen lain yang ikut mempengaruhi kehidupan ekologi yaitu komponen budaya manusia.
Sebagai contoh pada jaringan interaksi unsur-unsur lingkungan misalnya hutan sebagai salah satu faktor ekologi dalam sistem pendukung kehidupan. Hutan melakukan proses fotosintesis yang menghasilkan oksigen yang kita perlukan untuk pernapasan kita. Apabila proses fotosintesis terhenti atau menurun dengan drastis karena hutan atau tumbuhan pada umumnya habis atau sangat berkurang, kandungan oksigen di udara akan menurun dan kehidupan kita akan terganggu. Hutan juga mempunyai fungsi hidro-orologi, yaitu melindungi tata air dan tanah dari erosi. Kerusakan hutan akan mengakibatkan rusaknya tata air dan terjadinya erosi tanah, yang berarti menurunkan produksi dan menambah biaya produksi serta mengurangi pendapatan para petani. Rusaknya hutan juga mengakibatkan pendangkalan sungai, waduk, dan saluran irigasi, menurunkan produksi ikan, dan memperbesar bahaya banjir.
E. Konservasi Lingkungan
Konservasi dalam arti sederhana adalah pengawetan, perlindungan, atau penyelamatan sumber daya alam. Berdasarkan UU No. 5 Tahun 1990. Konservasi adalah pengelolaan sumber daya lingkungan yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya.
Wilayah-wilayah yang perlu dilakukan konservasi antara lain sebagai berikut :
1. Pantai
Wilayah pantai dan hutan bakau penting untuk kelestariannya guna kelangsungan ekosistem yang ada.
2. Vegetasi Rawa dan Hutan Rawa Air Tawar
Melalui pengeringan, kedua kawasan vegetasi itu mudah sekali dijadikan sawah sehingga sehingga dengan sendirinya kawasan vegetasi itu dapat cepat berkurang, terutama dengan pertambahan penduduk yang juga sangat cepat.
3. Lahan Gambut
Lahan gambut merupakan ekosistem yang unik di daerah tropika dan berkembang dengan baik di Kalimantan dan Sumatra.
4. Hutan Kerangas
Hutan kerangas merupakan tipe hutan yang khas dan terdapat pada jenis tanah pasir-podsol terutama di kalumantan.
5. Hutan Dataran Rendah
Hutan dataran rendah merupakan hutan yang paling kaya dan yang paling terancam di antara tipe-tipe hutan yang ada karena pengusaha dan perladangan liar.
6. Hutan Musim
Vegetasi di daerah iklim muslim mudah sekali terbakar pada musim kemarau dan tanahnya biasanya sangat subur.
7. Hutan Pegunungan
Sangat menguntungkan bahwa vegetasi dan hutan pegunungan terdapat di daerah yang terjal dan sukar di capai.
F. Pelestarian Lingkungan Hidup
Usaha Pelestarian Kekayaan Alam dan Lingkungan karena tekanan penduduk yang besar terhadap lingkungan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, pada saat ini banyak terjadi berbagai kerusakan lingkungan yang harus segera ditangani agar tidak bertambah parah.
1. Pelestarian Hutan
Hutan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menjaga kelestarian ekosistem dan manusia.Akibat yang ditimbulkan oleh kerusakan hutan antara lain danjir,tanah longsor,kekeringan,dan berkurangnya persediaan air tanah. Fungsi hutan secara ekologi :
a. Hutan merupakan paru-paru dunia.
b. Hutan dapat menahan erosi.
c. Hutan merupakan habitat bagi kelestarian flora dan fauna yang ada didalamnya.
2. Pelestarian Sumber Daya Air
Air merupakan sumber daya yang sangat penting bagi kehidupan karena mempunyai berbagai macam fungsi,antara lain untuk mandi,mencuci,dan minum.Cara melestarikan sumber daya air yaitu dengan tidak melakukan penyedotan air tanah secara berlebihan dan tidak membuang limbah ke badan-badan air.
3. Pelestarian Sumber Daya Tanah
Tanah merupakan sumber daya alam yang terpenting karena kehidupan di permukaan bumi bertumpu pada tanah.Upaya pengolahan tanah yang baik dan benar agar kesuburan serta produkvitas tanah dan air dapat terjamin.
4. Pelestarian Udara
Tanpa udara semua makhluk hidup tidak akan bertahan karena udara merupakan salah satu kebutuhan dasar dalam kehidupan.
Untuk mengurangi terjadinya pencemaran udara beberapa upaya yang dapat dilakukun antara lain sebagai berikut:
a. Memperkecil penghamburan dan penggunaan energi di pabrik dan mobil.
b. Menggunakan energi selain minyak bumi.
c. Mengurangi penggunaan mobil pribadi dan mengutamakan angkutan masal.
d. Menggunakan kendaraan yang irit bahan bakar.
0 komentar:
Posting Komentar