Contoh Pidato Tentang Lingkungan
Contoh pidato tentang lingkungan berikut ini saya tulis sebagai bentuk dedikasi saya terhadap anda para pembaca sekalian. Mohon maaf apabila terdapat banyak kekurangan dalam artikel contoh pidato tentang lingkungan ini. Semoga dapat anda manfaatkan dengan baik seperti halnya contoh pidato bahasa arab yang sebelumnya telah saya buat.
Assalamu’alaikum War. Wab.
Mukadimah (lihat contoh mukadimah)
Bapak-bapak, ibu-ibu dan saudara saudara sekalian yang saya hormati.
Pertama kali, marilah kita memanjatkan puji syukur yang tiada terhingga kepada Allah swt. Karena Dia telah memberi kita karunia dan nikmat yang sangat besar. Karunia dan nikmat itu ialah umur yang panjang, kesehatan yang baik, dan kesempatan yang luang sehingga kita semua bisa menghadiri acara…………………..
Tanpa ijin dari Allah tak mungkin kita bisa hadir dan bermuwajahah di tempat ini.
Kedua kalinya, semoga keselamatan dan kesejahteraan tetap dilimpahkan Allah kepada panutan kita semua, yakni Rosulullah saw. Berikut para keluarganya, para sahabatnya, para Ulama-ulama dan segenap pengikutnya umat Islam sekalian. Amin.
Para hadirin yang saya hormati,
Pada dasarnya Manusia adalah makhluk Sosial. Artinya makhluk yang tidak bisa hidup sendiri, melainkan secara berkelompok. Satu sama lain saling membutuhkan.Untuk mendapatkan kesejahteraan kita tidak bisa hidup seorang diri. Kita pasti bergantung dan membutuhkan pertolongan orang lain. Demikian pula orang lain, pasti membutuhkan kehadiran kita. Sikap saling membantu sangat dianjurkan dalam islam, membiarkan saling membantu sesama manusia merupakan akhlak mulia. Karena itulah maka dalam islam dikenal dengan istilah ta’awun (saling menolong).
Dan tolong menolonglah kalian dalam mengerjakan kebaikan dan taqwa. Dan jangan tolong menolong dalam perbuatan dosa dan pelanggaran dan bertaqwalah kalian kepada Allah amat berat siksan-Nya.
Bapak-bapak, ibu-ibu dan saudara sekalian,
Pada dasarnya Ta’awun atau tolong- menolong itu dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu tolong-menolong secara moral dan tolong-menolong secara material.
Tolong-menolong secara moral adalah saling membantu member nasihat tentang kebaikan. Memberi jalan keluar atas kesulitan teman atau orang lain.mencagah perbuatan munkar dan menunjukan bagaimana seorang itu berbuat. Atau bisa juga memberikan gagasan-gagasan positif, dan masih banyak lagi.
Sedangkan tolong-menolong dari segi material ialah membantu orang lain misalkan berupa tenaga, harta, modal, sedekah, zakat dan sebagainya. Dalam islam anjuran untuk membantu lagi fakir miskin melalui zakat merupakan bentuk ta’awun secara nyata.
Para hadirin rahimakumullah,
Islam memberi tuntunan dan ajaran bahwa sesama muslim adalah saudara. Jika sesama muslim telah mengaku saudara, maka sungguh keterlaluan jika muslim yang kaya enggan menolong muslim yang miskin. Sungguh keterlaluan muslim yang pandai enggan memberi ilmunya kepada miskin yang bodoh. Karena itu yang kaya hendaknya memberi yang miskin dan yang berilmu hendaknya mengajari yang bodoh.
Dalam ikatan persaudaraan atau persahabatan, maka ada hak-hak dan kewajiban yang harus dipenuhi.
Rosulullah saw. Bersabda:
Ada empat perkara hak orang islam yang harus engkau penuhi yaitu agar membantu kepada yang berbuat kebaikan,memohonkan ampunan kepada yang berbuat dosa, mendoakan kepada yang membelakangi agamanya dan agar senang kepada mereka yang melakukan taubat.
Bapak-bapak, ibu-ibu dan saudara sekalian,
Namun selama ini dikalangan semua muslim,ta’awun dalam bentuk material ini masih belum membudaya. Banyak orang islam yang kaya raya namun kepedulian social terhadap sesame saudara muslim kurang maksimal. Tidak sedikit mereka yang berlimpah kekayaan namun masih kikir. Padahal seandaianya di negara ini, orang islam yang kaya peduli terhadap orang islam yang miskin, yang pengangguran dan yatim piatu, maka masyarakat islam akan menjadi makmur.
Oleh karena itu diharapkan kita melatih diri untuk dermawan dan suka mengulurkan tangan kepada sesama muslim yang miskin. Memberi lapangan pekerjaan bagi muslim yang fakir. Dan tidak segan-segan menolong yatim piatu. Sesungguhnya harta yang kita keluarkan untuk menolong mereka tidak akan berkurang, melainkan bertambah.
Demikianlah sedikit apa yang bisa saya sampaikan pada kesempatan ini. Jika ada kesalahan, maka hal itu karena khilaf dan kebodohan ilmu saya. Namun jika dalam materi itu dapat dipetik kebenarannya, maka hal itu semata-mata karena ilmu Allah. Mohon maaf atas segala kekurangannya.
BILAHIT TAUFIQ WAL HIDAYAH, WASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAAHI WABARAKATATUH.
Assalamu’alaikum War. Wab.
Mukadimah (lihat contoh mukadimah)
Bapak-bapak, ibu-ibu dan saudara saudara sekalian yang saya hormati.
Pertama kali, marilah kita memanjatkan puji syukur yang tiada terhingga kepada Allah swt. Karena Dia telah memberi kita karunia dan nikmat yang sangat besar. Karunia dan nikmat itu ialah umur yang panjang, kesehatan yang baik, dan kesempatan yang luang sehingga kita semua bisa menghadiri acara…………………..
Tanpa ijin dari Allah tak mungkin kita bisa hadir dan bermuwajahah di tempat ini.
Kedua kalinya, semoga keselamatan dan kesejahteraan tetap dilimpahkan Allah kepada panutan kita semua, yakni Rosulullah saw. Berikut para keluarganya, para sahabatnya, para Ulama-ulama dan segenap pengikutnya umat Islam sekalian. Amin.
Para hadirin yang saya hormati,
Pada dasarnya Manusia adalah makhluk Sosial. Artinya makhluk yang tidak bisa hidup sendiri, melainkan secara berkelompok. Satu sama lain saling membutuhkan.Untuk mendapatkan kesejahteraan kita tidak bisa hidup seorang diri. Kita pasti bergantung dan membutuhkan pertolongan orang lain. Demikian pula orang lain, pasti membutuhkan kehadiran kita. Sikap saling membantu sangat dianjurkan dalam islam, membiarkan saling membantu sesama manusia merupakan akhlak mulia. Karena itulah maka dalam islam dikenal dengan istilah ta’awun (saling menolong).
Dan tolong menolonglah kalian dalam mengerjakan kebaikan dan taqwa. Dan jangan tolong menolong dalam perbuatan dosa dan pelanggaran dan bertaqwalah kalian kepada Allah amat berat siksan-Nya.
Bapak-bapak, ibu-ibu dan saudara sekalian,
Pada dasarnya Ta’awun atau tolong- menolong itu dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu tolong-menolong secara moral dan tolong-menolong secara material.
Tolong-menolong secara moral adalah saling membantu member nasihat tentang kebaikan. Memberi jalan keluar atas kesulitan teman atau orang lain.mencagah perbuatan munkar dan menunjukan bagaimana seorang itu berbuat. Atau bisa juga memberikan gagasan-gagasan positif, dan masih banyak lagi.
Sedangkan tolong-menolong dari segi material ialah membantu orang lain misalkan berupa tenaga, harta, modal, sedekah, zakat dan sebagainya. Dalam islam anjuran untuk membantu lagi fakir miskin melalui zakat merupakan bentuk ta’awun secara nyata.
Para hadirin rahimakumullah,
Islam memberi tuntunan dan ajaran bahwa sesama muslim adalah saudara. Jika sesama muslim telah mengaku saudara, maka sungguh keterlaluan jika muslim yang kaya enggan menolong muslim yang miskin. Sungguh keterlaluan muslim yang pandai enggan memberi ilmunya kepada miskin yang bodoh. Karena itu yang kaya hendaknya memberi yang miskin dan yang berilmu hendaknya mengajari yang bodoh.
Dalam ikatan persaudaraan atau persahabatan, maka ada hak-hak dan kewajiban yang harus dipenuhi.
Rosulullah saw. Bersabda:
Ada empat perkara hak orang islam yang harus engkau penuhi yaitu agar membantu kepada yang berbuat kebaikan,memohonkan ampunan kepada yang berbuat dosa, mendoakan kepada yang membelakangi agamanya dan agar senang kepada mereka yang melakukan taubat.
Bapak-bapak, ibu-ibu dan saudara sekalian,
Namun selama ini dikalangan semua muslim,ta’awun dalam bentuk material ini masih belum membudaya. Banyak orang islam yang kaya raya namun kepedulian social terhadap sesame saudara muslim kurang maksimal. Tidak sedikit mereka yang berlimpah kekayaan namun masih kikir. Padahal seandaianya di negara ini, orang islam yang kaya peduli terhadap orang islam yang miskin, yang pengangguran dan yatim piatu, maka masyarakat islam akan menjadi makmur.
Oleh karena itu diharapkan kita melatih diri untuk dermawan dan suka mengulurkan tangan kepada sesama muslim yang miskin. Memberi lapangan pekerjaan bagi muslim yang fakir. Dan tidak segan-segan menolong yatim piatu. Sesungguhnya harta yang kita keluarkan untuk menolong mereka tidak akan berkurang, melainkan bertambah.
Demikianlah sedikit apa yang bisa saya sampaikan pada kesempatan ini. Jika ada kesalahan, maka hal itu karena khilaf dan kebodohan ilmu saya. Namun jika dalam materi itu dapat dipetik kebenarannya, maka hal itu semata-mata karena ilmu Allah. Mohon maaf atas segala kekurangannya.
BILAHIT TAUFIQ WAL HIDAYAH, WASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAAHI WABARAKATATUH.
0 komentar:
Posting Komentar